Minggu, 19 September 2010




 Hari Jadi Karawang KE 377 Masehi
 KARAWANG - Puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Karawang dipusatkan pada kegiatan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Karawang, Selasa (14/9). Rapat Paripurna Istimewa tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kab. Karawang, Karda dan dihadiri oleh sejumlah undangan termasuk diantaranya Asisten Pemerintahan Hukum dan HAM Propinsi Jawa Barat, Bupati Dadang S. Muchtar dan Wakil Bupati Eli Amalia Priatna, serta sejumlah tokoh sesepuh Kabupaten Karawang.
Asisten Pemerintahan Hukum dan HAM Propinsi Jawa Barat,  Setia Hidayat yang hadir mewakili Gubernur Ahmad Heryawan dalam sambutannya mengatakan, dalam perjalanannya selama 377 tahun, Kab. Karawang telah memberikan cukup banyak kontribusi, aik bagi bangsa Indonesia maupun Propinsi Jawa Barat. Salah satunya ditandai oleh adanya peristiwa menjelang proklamasi di Rengasdengklok yang menjadikan Kab. Karawang sebagai daerah pangkal perjuangan, serta keberadaannya sebagai lumbung padi nasional dan Jawa Barat.
Setia Hidayat melanjutkan, hal tersebut merupakan salah satu capaian yang berhasil diraih Kab. Karawang sepanjang 377 tahun usianya. Selain itu, semakin pesatnya perkembangan wilayah yang ada, Kab. Karawang pun telah terbukti mampu mengimbangi perkembangan pembangunan tersebut secara optimal. “Khususnya dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan,” ujarnya.
Di sisi lain, Setia Hidayat mengatakan bahwa Kab. Karawang sebentar lagi akan melaksanakan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) tahun 2010. Untuk itu, dirinya mengingatkan seluruh komponen masyarakat Kab. Karawang untuk membangun kesadaran masyarakat dan elit politik yang ada untuk bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif.
Senada dengan Setia Hidayat, Bupati Dadang S. Muchtar dalam sambutan singkatnya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan suasana pemilukada yang kondusif. Hal ini karena seluruh calon yang akan mengikuti pemilukada tersebut merupakan putra dan putri terbaik yang dimiliki oleh Kab. Karawang, dan berniat untuk memajukan masyarakat Kab. Karawang. “Untuk itu, mari kita ciptakan suasana yang kondusif dan jangan sekali-sekali mendiskreditkan pasangan satu dan yang lainnya,” pesannya.  
Ketua DPRD Karawang, Karda dalam kesempatan tersebut mengatakan, dalam memeriahkan hari jadi Kab. Karawang ke-377, telah diselenggarakan sejumlah kegiatan, dimana rapat paripurna istimewa kali ini merupakan puncak peringatan hari jadi Kab. Karawang. Kegiatan lain yang telah dan akan diselenggarakan diantaranya ziarah ke makam bupati-bupati terdahulu, mancing bersama masyarakat di sepanjang saluran irigasi KW 5 dan 6, serta pawai kendaraan hias.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kab. Karawang, Iman Sumantri menjelaskan sejarah singkat lahirnya Kab. Karawang, yang ditandai dengan diserahkannya piagam Pelat Kuning Kandang Sapi Gede oleh Sultan Agung dari Mataram kepada Adipati Singaperbangsa. Dalam piagam tersebut, Adipati Singaperbangsa dipercaya untuk memimpin 2.000 pasukan dan membangun basis logistic di wilayah Karawang. Dengan demikian, penyerahan piagam tersebut menjadi cikal bakal hari jadi Kabupaten Karawang, yaitu pada tanggal 10 mulud tahun alif, atau 14 September 1633 Masehi. (Jayadi)

Hari Jadi Karawang

Kamis, 02 September 2010

Diduga Dikebut Hadapi Lebaran



Diduga Dikebut Hadapi Lebaran DPRD Karawang Setujuai  RAPBD-P Taahun 2010

KARAWANG -  RAPBD tahun 2010 segera disetujui DPRD Karawang lewat Sidang Paripurna yang digelar, Kamis (2/9). Diduga perubahan anggaran itu dikebut pengesahannya karena dalam tempo sepekan ini akan segera menghadapi lebaran.
         Dalam sidang tersebut, seluruh fraksi DPRD menyetujui terhadap rancangan RAPBD-P 2010, yang sebelumnya telah dibahas secara intensif oleh DPRD Karawang bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Namun demikian, beberapa masukan diberikan oleh sejumlah fraksi, khususnya fraksi PDI-Perjuangan yang tidak puas terhadap kinerja RSUD Karawang, serta Fraksi PKS yang menilai kinerja pendapatan daerah belum optimal.
Menanggapi masukan-masukan tersebut, Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S. Muchtar menegaskan bahwa seluruh masukan akan menjadi catatan bagi perbaikan kinerja Pemerintah Daerah ke depan. Namun demikian, sebagian besar catatan tersebut sebetulnya pernah dibahas secara bersama oleh DPRD dan Pemerintah Daerah, terutama permasalahan terkait program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin di RSUD Karawang.
Lebih lanjut Bupati mengatakan. dalam pembahasan yang dihadiri langsung olehnya tersebut telah disepakati bahwa program tersebut tidak dihentikan, melainkan pelayanan kesehatan tetap dilaksanakan dengan proses yang selektif terhadap pasien untuk mencegah adanya pasien yang mengaku-ngaku miskin. Hal ini dilakukan sambil menunggu selesainya proses audit independen terhadap RSUD Karawang. “Pasien yang miskin betul tetap dapat berobat gratis dengan diantar langsung oleh Kepala Desa,” jelasnya.
Kausistis yang terjadi, lanjut Bupati adalah bahwa alokasi dana sebesar Rp. 15,5 milyar yang dialokasikan untuk program tersebut pada APBD 2010 telah habis digunakan. Selain itu, terdapat fakta bahwa ada seorang pasien yang harus dirujuk hingga 60 kali. Kondisi ini tentu  perlu dipertanyakan, dan, audit terhadap RSUD Karawang diperlukan guna mencari solusi.”Penggunaan dana tersebut perlua diberikan pengawasan ekstra,” tuturnya.
Di sisi lain, Bupati menjelaskan bahwa terdapat sejumlah kendala yang menyebabkan pendapatan daerah dirasakan masih belum optimal. Salah satunya adalah adanya pendapatan yang dikelola oleh pihak ketiga yang tentu sangat rentan terhadap kebocoran, seperti retribusi parkir di Dinas Perhubungan. “Untuk itu, permasalahan-permasalahan ini hendaknya dapat menjadi kontrol bersama,” imbuhnya.
Bupati Dadang S. Muchtar juga membantah bahwa Pemerintah Daerah kurang peduli terhadap sektor pariwisata yang ada di Kab. Karawang. Hal ini karena pihaknya sangat concern terhadap potensi pariwisata yang ada di Kab. Karawang, meskipun tidak tercantum dalam digit anggaran secara khusus. “Jalan-jalan yang menuju sentra-sentra pariwisata seperti di Pangkalan, Batujaya, dan Cilamaya diprioritaskan untuk di cor beton, dan saat ini sudah bagus dan bisa dinikmati,” tambahnya.
Perhatian tinggi juga diberikan terhadap sektor pertanian, dimana Pemerintah Daerah selalu berupaya untuk menjaga harga dasar gabah di tingkat petani, sekaligus menjamin stabilitas harga ketersedian pupuk di masyarakat, serta memperbaiki jalur ke sentra-sentra pertanian. “Hasilnya tidak ada petani yang kekurangan pupuk, dan harga gabah pun selalu berada di kisaran harga pasar,” tegasnya. (jayadi)

Rabu, 25 Agustus 2010

Calon Bupati dari Kader Golkar Gunakan Kendaraan Politik Partai Berbasis Islam di Pemilukada Karawang

Calon Bupati dari Kader Golkar Gunakan Kendaraan Politik Partai Berbasis Islam di Pemilukada Karawang 2010
KARAWANG - Hj. Eli Amalia Priatna, fungsionaris DPD Partai Golkar Karawang, dalam pencalonnya di Pemilukada 2010, akhirnya mengunakan kendaraan politik partai berbasis islam setelah tersingkir dari dari Golkar. Wakil bupati 2005 - 2010 yang mencalonkan diri sebagai calonbup itu, diusung PKB, PPP, PAN, PBR dan Hanura, dengan perolehan kursi sembilan anggota dewan di DPRD Karawang.
          Sebelumnya HJ. Eli Amalia, saat pihak DPP Partai melakukan Survey lewat sebuah lembaga LSI masuk nominasi bersama Ketua DPD Golkar Karawang, Drs. H. Dadang S Muchtar, yang kini menjadi calon wakil bupati, Karda Wiranata Ketua DPC PDI-Perjuangan, H. Ade Swara Partai Bulan Bintang, dan H. Agus Sofyan alumnus ITB. Namun Ketua DPD Partai Golkar, Drs. H. Dadang S Muchtar, Bupati Karawang, 2005 - 2010 yang kini menjadi calon wakil bupati itu, diduga tidak berkenan untuk mendampingi wakil bupatinya dan lebih memilih Drs. H. Sony Hersona, kader Partai Golkar Karawang.
         Hj. Eli Amalia Priatna, Rabu (25/8) mengatakan, meski saya tidak menggunakan partai sendiri di Pilkada, namun dia berharap 24 PK Partai Golkar yang mendukungnya tetap solid untuk memenangkan pesta demokrasi tingkat kabupaten ini. Kemudian, bagi kader Partai Golkar lainya serta sejumlah organisasi wanita di kabupaten Karawang untuk tetap mendukungnya lewat cara memperoleh suara terbanyak. " Kepada majelis ibu-ibu pengajian yang telah bermintra dengan saya, diharapakkan mendoakannya agar sukses memenangkan Pemilukada Karawang 2010," ujar Hj. Eli Amalia, dengan nada suara rendah.
       Kemudian bagi fungsionaris partai dan kader partai  pengusung, saya juga minta keikhlasannya untuk berjibaku merebut perolehan suara terbanyak demi sebuah kemenangan. " Saya percaya PKB, PPP, PAN, Hanura dan PBR, di Karawang ini memiliki dominasi fanatisme pendukung di setiap kantung perkotaan dan pedesaan," ujar Wakil Bupati Karawang, Hj. Eli Amalia.
         Sekretaris KPUD Karawang, Agus Mulyana, di ruang kerjanya, Rabu (25/8) menjelaskan, setelah ditutup waktu pendaftaran, Selasa (24/8) akhirnya dapat menghasilkan empat pasang calon bupati dan wakil bupati yang diusung partai. Keempat pasang calon bupati dan wakil bupati tadi yakni, Drs. Sony Hersona - Dadang S Muchtar diusung partai Golkar, Hj. Eli Amalia Priatna oleh Partai PKB, Hanura, PPP, PAN dan PBR, Karda Wiranata - Deden Darmansya oleh PDI-Perjuangan, dan pasangan calon bupati dn wakil bupati, Hj. Ade Swara dan Yoes Taufik diusung partai PBB, Demokrat, Gerindra dan PKS. (Jayadi)

Minggu, 22 Agustus 2010

Dalam memilih calonbup

Dalam Memilih Pasangan Calonbup
Bupati lebih Memilih Kader di Golkar Ketimbang Harus Berpasangan Lagi dengan Wakil Bupatinya.
KARAWANG – Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S Muchtar, tampaknya lebih memilih kader Golkar ketimbang harus berpasangan lagi dengan wakil bupati di Pilkada 2010. Hal ini, bupati lebih memilih menjadi calon wakil bupati, dari pada merelakan Wakil Bupatinya, Hj. Eli Amalia Priatna, untuk menjadi calon bupati dari Partai Golkar.
             Banyak yang bilang aneh terhadap,  Drs. H. Dadang S Muchtar, yang nota benenya sekarang masih status bupati hingga Desember 2010, dalam perhelatan politik Pemilukada 2010 rela turun tahta menjadi calon wakil bupati guna mendampingi Drs. H. Sony Hersona, selaku kader Parta Golkar Karawang. Padahal di diri Hj. Eli Amalia Priatna, memiliki dua kelebihan selin calon incumbent, kader Partai Golkar juga masuk surver yang dilakukan DPP Partai Golkar. “ Saya tidak habis pikir kenapa Bupati Dadang tidak mengangkat wakilnya untuk calonbup di Pilkada,” ujar Zamakbaihaki, simpatisan Partai Golkar Karawang.
          Seperti diakui, Drs. H. Sony Hersona, Senin (23/8) di kantor DPD Partai Golkar Karawang, dia berdasarkan keputusan DPP Partai Golkar sudah final direkomendasi menjadi calon bupati, untuk berpasangan dengan calon wakil bupati, Drs. H. Dadang Bupati Karawang sekarang. Kemudian malam ini juga lewat forum rapat di Sekretariat Golkar, pasangan yang sudah mendapat rekomendasi dari DPP Golkar akan segera diumumkan.
        Menurutnya, Bupati Karawang, Drs. H. Dadang S Muchtar, guna mencari calonbup sangat alot, dimana sebelumnya dia sempat menyodorkan H. Sabur Kertayasa, mantan Kadispenda dan H. Yet Dimyati, Kepala Dinas Bina Marga Karawang. Namun, kata Sony, pihak DPP Golkar, sepertinya rada keberatan jika salah satu dari dua nama tadi, bakal ditunjuk untuk menjadi calon bupati Karawang berasal dari Partai beringin tersebut.
           Kemudian, masih kata Sony, Dadang juga sempat  berniat mengundurkan diri saat kedua nama bekas pejabat yang disodorkan ditolak Partai Golkar. “ Saya Melihat kondisi pak bupati seperti itu akhirnya berusaha membujuk untuk tidak mundur dari calon wakil bupati dan mau berpasangan dengan saya sebagai calon bupati dari partai Golkar untuk bertarung di Pilkada Karawang 2010,” ujar Sony, seraya menambahkan pihak DPP juga akhirnya menyetujui pasangan tersebut.
            Dalam hal ini, Sony menjelaskan, bahwa surat rekomendasi dari DPP Partai Golkar untuk calon bupati atas nama, Drs. H. Sony Hersona bersama wakil calon bupatinya, Drs. H. Dadang S Muchtar sudah berada di tangan Dadang S Muchtar Bupati Karawang 2005-2010. “ Saya malam ini diperintahkan untuk memimpin rapat pengumuman pasangan calon bupati dari Parta Golkar,” tegas Drs. H. Sony Hersona. (jayadi)